kembali dengan saya, Devy, author tergalau wkwk. Skg mau ganti cerita nih. Cekidot
TUHAN
Tuhan,
boleh aku bertanya?
Tuhan,
kenapa kau ciptakan perbedaan jika kau hanya ingin disembah dengan satu cara?
Tuhan,
kenapa harus kau buat perbedaan antara aku dan dia?
Tuhan,
kenapa Kau pertemukan kami jika akhirnya hanya Kau pisahkan?
Tuhan,
kenapa harus ada rasa ini jika Kau tak menghendaki kami bersama?
Tuhan,
harus bagaimanakah aku?
haruskah kupadamkan rasa yang telah Kau berikan?
haruskah kuhapus setiap memori yang kuhabiskan bersamanya?
Tuhan,
aku mencintainya
tapi Tuhan,
aku tidak mau kehilangan Engkau
Tuhan,
peluklah aku
aku terjatuh
aku tertatih
aku menangis
tapi tangisku tak berarti
Tuhan,
beri hamba petunjukMu
Tuhan,
beri hamba cahyaMu
Tuhan,
hanya Engkau yang mengerti hamba
hanya Engkau yang memahami hamba
maka tunjukkanlah, Tuhan
jalan bagiku dan baginya
agar tak ada yang tersakiti lagi nantinya
crazyfanfiction
Senin, 19 September 2011
Kamis, 21 Juli 2011
PUISI
hai ini Devy (lagi). Aku lagi galauuuu dan ya begitulah jadi aku bikin ini krn takut menyampah di twitter or fb
oke happy reading ya readers~
Antara Aku dan Angin
aku berdiri mematung
saat detik mulai berdetak
saat semua perasaan tergantung
saat semua benda mulai berkerak
aku masih tidak bisa bergerak
ke mana lagi angin membawaku
setelah ia menghempaskan menampar bahkan menohok keras wajahku
angin itu... juga sakit hati sama sepertiku
kemudian angin itu bernyanyi
lirih... tiada suara selain lantunan darinya
angin itu bahagia
ya dia sekarang bahagia
tapi aku tidak, karna aku hanya sendiri
aku tau dia sekarang bahagia
dipeluk oleh angin yang setia
aku tau dia sekarang bahagia
karena angin mengerti dia sepenuhnya
tapi,
bagaimana denganku?
bagaimana dengan hatiku?
bagaimana perasaanku?
semua tidak adil bagiku
dia
yang mengubahku
yang pernah mentapku
yang pernah mendekapku
yang tersenyum padaku
kini semakin jauh saja
seakan aku tak punya harapan
seakan aku tak bisa menggapainya
aku hanya lelah
aku buta arah
dan aku hanya ingin istirahat
setelah waktuku terbuang siasia
aku tidak bisa mengejar sang angin
karena angin telah memilikinya
jauh sebelum aku tiba
jauh sebelum aku menemui dia
oke happy reading ya readers~
Antara Aku dan Angin
aku berdiri mematung
saat detik mulai berdetak
saat semua perasaan tergantung
saat semua benda mulai berkerak
aku masih tidak bisa bergerak
ke mana lagi angin membawaku
setelah ia menghempaskan menampar bahkan menohok keras wajahku
angin itu... juga sakit hati sama sepertiku
kemudian angin itu bernyanyi
lirih... tiada suara selain lantunan darinya
angin itu bahagia
ya dia sekarang bahagia
tapi aku tidak, karna aku hanya sendiri
aku tau dia sekarang bahagia
dipeluk oleh angin yang setia
aku tau dia sekarang bahagia
karena angin mengerti dia sepenuhnya
tapi,
bagaimana denganku?
bagaimana dengan hatiku?
bagaimana perasaanku?
semua tidak adil bagiku
dia
yang mengubahku
yang pernah mentapku
yang pernah mendekapku
yang tersenyum padaku
kini semakin jauh saja
seakan aku tak punya harapan
seakan aku tak bisa menggapainya
aku hanya lelah
aku buta arah
dan aku hanya ingin istirahat
setelah waktuku terbuang siasia
aku tidak bisa mengejar sang angin
karena angin telah memilikinya
jauh sebelum aku tiba
jauh sebelum aku menemui dia
Kamis, 14 Juli 2011
Tentang Rasa
aku tidak tau apa ini
aku tidak tau apa yang terjadi padaku
yang kuingat hanya saat kedua mata itu menatapku
aku tidak bisa mengalihkan pandangan lagi
aku ingat terakhir kali perasaan ini datang
semuanya berakhir buruk
lalu kedua mata itu menatapku
aku terbangun dari mimpi kelamku
seakan aku hidup kembali
setelah sekian lama hatiku mati
aku takut semuanya kembali berakhir sia-sia
cinta itu datang
memberi kekuatan untuk menghancurkan
aku tidak menyukai ini, semuanya terlalu rumit bagiku
segala perasaan yang ditimbukan
setelah aku menatap matanya
membuatku bertanya
akankah dia akan membuangku juga?
dia yang tak ingin kusebut namanya
pernahkah dia berfikir
aku menyimpan rasa untuknya
sesuatu yang sebisa mungkin kututupi
karena aku tak mau kehilangan dia
seandainya saja
dia membuka hatinya untukku
aku yang tidak berdaya
aku yang rapuh
aku yang takut terjatuh
untuk kedua kalinya
aku tidak tau apa yang terjadi padaku
yang kuingat hanya saat kedua mata itu menatapku
aku tidak bisa mengalihkan pandangan lagi
aku ingat terakhir kali perasaan ini datang
semuanya berakhir buruk
lalu kedua mata itu menatapku
aku terbangun dari mimpi kelamku
seakan aku hidup kembali
setelah sekian lama hatiku mati
aku takut semuanya kembali berakhir sia-sia
cinta itu datang
memberi kekuatan untuk menghancurkan
aku tidak menyukai ini, semuanya terlalu rumit bagiku
segala perasaan yang ditimbukan
setelah aku menatap matanya
membuatku bertanya
akankah dia akan membuangku juga?
dia yang tak ingin kusebut namanya
pernahkah dia berfikir
aku menyimpan rasa untuknya
sesuatu yang sebisa mungkin kututupi
karena aku tak mau kehilangan dia
seandainya saja
dia membuka hatinya untukku
aku yang tidak berdaya
aku yang rapuh
aku yang takut terjatuh
untuk kedua kalinya
Langganan:
Postingan (Atom)